Lembaga Dakwah PBNU: Kami Siap Salatkan Jenazah Bila Ada yang Enggan
JAKARTA, AJATAPPARENG NEWS -- Lembaga Dakwah PBNU menegaskan setiap orang Islam wajib mengurus jenazah sesamanya. Ketua Lembaga Dakwah PBNU Maman Imanulhaq menyebut pihaknya bersedia mensalatkan jenazah yang ditolak di lingkungannya.
"Kami juga tegas menyatakan bahwa menjadi kewajiban umat Islam untuk mengurus jenazah muslim," kata Maman kepada detikcom, Senin (13/3/2017).
Politikus PKB ini menyebut kewajiban mengurus jenazah sesama muslim tak hanya mensalatkan saja. Umat Islam, menurut Maman, diwajibkan memberi bantuan hingga sampai memakamkan sesamanya yang meninggal dunia.
"Mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan, dan menguburkannya," papar anggota Komisi VIII DPR itu.
Maman menyebut Lembaga Dakwah PBNU siap mensalatkan jenazah yang ditolak oleh lingkungan tempat tinggalnya. Ia menegaskan setiap orang harus mengedepankan asas saling menghormati.
"Kami akan melakukan kewajiban itu bila ada yang enggan melakukan itu. Menghormati manusia adalah prinsip perjuangan kami," tegasnya.
Maman mengingatkan agar umat Islam Indonesia tidak melupakan ideologi bangsa, yakni Pancasila. Kebinekaan harus tetap dipertahankan demi menjaga keutuhan NKRI.
"Islam Aswaja Al-Nahdliyah tetap berdiri kokoh bersanding dengan ideologi Pancasila. Pancasila adalah kalimatu sawa. Kalimat yang menyatukan jiwa kita sebagai bangsa Indonesia," tegas Maman.
"Kami juga tegas menyatakan bahwa menjadi kewajiban umat Islam untuk mengurus jenazah muslim," kata Maman kepada detikcom, Senin (13/3/2017).
Politikus PKB ini menyebut kewajiban mengurus jenazah sesama muslim tak hanya mensalatkan saja. Umat Islam, menurut Maman, diwajibkan memberi bantuan hingga sampai memakamkan sesamanya yang meninggal dunia.
"Mulai dari memandikan, mengkafani, mensalatkan, dan menguburkannya," papar anggota Komisi VIII DPR itu.
Maman menyebut Lembaga Dakwah PBNU siap mensalatkan jenazah yang ditolak oleh lingkungan tempat tinggalnya. Ia menegaskan setiap orang harus mengedepankan asas saling menghormati.
"Kami akan melakukan kewajiban itu bila ada yang enggan melakukan itu. Menghormati manusia adalah prinsip perjuangan kami," tegasnya.
Maman mengingatkan agar umat Islam Indonesia tidak melupakan ideologi bangsa, yakni Pancasila. Kebinekaan harus tetap dipertahankan demi menjaga keutuhan NKRI.
"Islam Aswaja Al-Nahdliyah tetap berdiri kokoh bersanding dengan ideologi Pancasila. Pancasila adalah kalimatu sawa. Kalimat yang menyatukan jiwa kita sebagai bangsa Indonesia," tegas Maman.
Post a Comment