PUISI: Semangat Pahlawan
Engkau telah banyak berkontribusi,
Berkarya materi 'tuk negeri ini
Berkarya materi 'tuk negeri ini
Membuka pertanyaan-pertanyaan negeri penuh misteri,
Mengoyak tirai-tirai negeri penuh tirani...
Mengoyak tirai-tirai negeri penuh tirani...
Tingkah para penguasa yang licik
Masih membekas dihati..
Masih membekas dihati..
Pengorbanan masih tertanam dalam nalar para pemuda-pemudi
Yang diremukkan para pendobrak zaman
Yang diremukkan para pendobrak zaman
Dokumen barisan para pejuang
Masih selalu kita simpan, abadikan dalam perpustakaan dan memori kesedihan.
Masih selalu kita simpan, abadikan dalam perpustakaan dan memori kesedihan.
Kesediahan itu, karena kami tak sempat berterima kasih dan memberi ucapan ataupun persembahan
Tapi pengorbanan itu tak akan kami lupankan
Akan kita simpan dalam memori bangsa hingga akhir zaman
Akan kita simpan dalam memori bangsa hingga akhir zaman
Rekam sejarah pejuang
dalam pergulatan, merebut kemerdekaan
dalam pergulatan, merebut kemerdekaan
Jangan sampai terlupakan.
Ia telah berkorban
Hingga gugur tertimbun
Hingga gugur tertimbun
Berjuang Melawan, di medan perang
Dibawa kejinya para penjajah
Tak tahu terima kasih
Yang telah menjarah
Selama bertahun-tahun lamanya
Selama bertahun-tahun lamanya
Waktu memang terus berlalu
Ia memang telah pergi lebih dulu
Ia memang telah pergi lebih dulu
Fisiknya memang telah hilang
Dan mungkin telah kembali menyatu dengan tanah
Namun semangatnya tetap ada
Semangatnya harus tetap tertanam dalam-dalam
Maka bulatkan tekadmu
Pakailah akalmu
Rancanglah strategimu
Pakailah akalmu
Rancanglah strategimu
Bertanyalah kepada para penguasa
Di balik kursi kuasanya
Sekarang kau tunjukkan pada bangsa ini
Gumam, dengungkan perlawananmu
Gumam, dengungkan perlawananmu
Nyanyikanlah lagu perjuanganmu
Terobos segala penghalangmu
Bahwa kekuasaan menguras tampa belas kasihan
Dominasi Kekuasaan pembawa penderitaan
Haruslah kita lawan
Haruslah kita lawan
Karena kau
Ya kau ya kau
Tombak perjuangan
Demi bangsa dan para pahlawan
Demi bangsa dan para pahlawan
Penulis/Karya: Muhammad Idrus
Post a Comment