PUISI: PUJAAN HATI
PUISI - Serbuk bunga mawar merah
Bergelorah membarah
Ingin rasa aku kirimkan untukmu
Walau diujung penantian berkepanjangan
Ku duduk termenung meratapi
suatu penantian tak pasti
Kutahu,
Tajamnya duri
Kini telah terasa
Bagaikan suntikan tembus sampai ke ulu hati
Di atas bukit gundul
Yang dihuni oleh gumpalan debu
Ia bermesraan dan saling menyapa
Apakah engkau begitu terhadapku?
Tuhan menjagamu
dari aku yg diam-diam mencintaimu
Jauh mata ini memandang tak sejauh
ku berharap balasan darimu
Kini rasaku
Sudah larut dengan kenangan
sudah surut oleh genangan
Kugemgam inginku, kubiarkan saja Terurai, ditiup angin dibasuh air mata
Tak sanggup ku rangkai kata,
ku hanya mampu menyimpan rasa
Bicara pun aku ragu, namun inginku makin utuh
Haha tak apa. Biar aku taruh, ku timbun dalam sedih pilu yg menderuh
Genangan hujan dijalan adalah doa yg utuh sepanjang malam,
Jiwa menangis mengharap balasan dari sebuah penantian...
Seandainya engkau mau jadi secangkir kopi, dapat menghangatkan di saat dingin menghampiri sampai menyentuh perasaanku.
Penulis: Idrus (Sekertaris PC PMII Kota Parepare)
Bergelorah membarah
Ingin rasa aku kirimkan untukmu
Walau diujung penantian berkepanjangan
Ku duduk termenung meratapi
suatu penantian tak pasti
Kutahu,
Tajamnya duri
Kini telah terasa
Bagaikan suntikan tembus sampai ke ulu hati
Di atas bukit gundul
Yang dihuni oleh gumpalan debu
Ia bermesraan dan saling menyapa
Apakah engkau begitu terhadapku?
Tuhan menjagamu
dari aku yg diam-diam mencintaimu
Jauh mata ini memandang tak sejauh
ku berharap balasan darimu
Kini rasaku
Sudah larut dengan kenangan
sudah surut oleh genangan
Kugemgam inginku, kubiarkan saja Terurai, ditiup angin dibasuh air mata
Tak sanggup ku rangkai kata,
ku hanya mampu menyimpan rasa
Bicara pun aku ragu, namun inginku makin utuh
Haha tak apa. Biar aku taruh, ku timbun dalam sedih pilu yg menderuh
Genangan hujan dijalan adalah doa yg utuh sepanjang malam,
Jiwa menangis mengharap balasan dari sebuah penantian...
Seandainya engkau mau jadi secangkir kopi, dapat menghangatkan di saat dingin menghampiri sampai menyentuh perasaanku.
Penulis: Idrus (Sekertaris PC PMII Kota Parepare)
Post a Comment