Esai: Hargai Perbedaan Seperti Paman Saya Seorang Filsuf
ESAI - Masing masing orang itu diciptakan berbeda-beda yang dilahirkan kembar sekalipun ada perbedaan namun itu hanya perbedaan luas lubang hidung, yang satu misalnya pesek dan yang lain mancung sampai pada hal hal kompleks seperti kepribadian, karakter hingga cara berfikir.
Jadi perbedaan tak perlu disalahkan, ia tak pernah salah. Pribadi orang itulah yang perlu belajar menerima perbedaan karena perbedaan selalu ada dan datang jadi perlu diterima.
Pembaca ingat dengan John Lock, paman aku yang jadi Filsuf? Hihihi, aku bercanda!
Dia itu tokoh filsuf teorinya yang terkenal itu tentang kertas kosong 'Tabula Rasa' jadi menurut beliau anak-anak manusia itu dilahirkan tanpa pengetahuan apapun.
Bagaimana itu kalau kertas kosong?, Yah, jelas putih, bersih tanpa coret -coret tergantung nantinya dicoret tinta warna merah, biru, dll!
Jadi pengalaman itulah yang membentuk, mungkin itu keluarga, lingkungan masyarakat dan sekolah!
Kemudian masing-masing masing kepala memaknai dan merenungi setiap pengalaman pengalaman itu yang kemudian membentuk bagaimana cara orang itu hidup.
Pembaca yang pintar, ada yang tahu Sabda Rasullah yang relasi dengan teori paman aku tadi?
Silahkan anda angkat teman anda masing-masing lalu banting ketanah. Hihihi, ini canda aku yang terakhir..
Sabda Rasulullah SAW 'Seorang bayi tak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi' (HR Muslim).
Aku kira ini sama kalau diintip dari jendela islam, bahwa pengalamanlah yang membentuk.
Ayo mari hargai perbedaan, mari perbaiki diri sendiri daripada mengurusi orang lain mending mengurusi diri sendiri karena sebuah perubahan yang besar itu adalah ketika mampu merubah diri sendiri.
Penulis: Aman (Kader PMII)
Post a Comment