Esai; DIMERDEKAKAN ATAU KEMERDEKAAN.
Esai - Kemerdekaan di Indonesia hanyalah kemerdekaan panatisme, mungkin di alam sana pejuang-pejuang yang mengusir bangsa asing yang menjajah negara nusantara, lagi kecewa dan bersedih di karenakan bangsa kita sendiri yang menjajah negerinya sendiri.
Kenapa demikian, karena masih banyak bentuk penindasan baik melalui sistem politik, budaya, kedudukan yang di miliki sebagian penguasa. Masyarakat sedikit percaya pada penguasa karena penguasa lebih mengutamakan kepentingan pribadi, kelompok di bandingkan kepentingan masyarakat, dan lagi para elit politik lebih sibuk bertarung di bandingkan memerhatikan masyarakat yang kelaparan, penduduk pedalaman miskin ilmu dan buta teknologi.
Penduduk pedalaman di larang pintar atau cerdas karena para kaum elit sangat khawatir jika tidak ada lagi di jadikan budak di rana kekuasaan mereka. Tanpa memikirkan nasib bangsa dan regenerasi, kaum elit lebih memikirkan perut buncinya dan regenerasi mereka dengan memakai sistem dinasti yang berkedok nepotisme.
Selama masih banyak penderitaan dan KKN di bangsa Indonesia, maka tidak akan bisa merdeka 100%, melainkan indonesia hanya merdeka secara formalitas dalam bentuk pengakuan negara lain. Di Parepare masih belum maksimal tatanan atau penataan pemerintahannya karena masyarakat pernah berkata bahwa pemimpin dan wakil pemimpin tidak pernah jalan berdua atau beriringan dalam membangun parepare.
Bangsa yang merdeka dan kemerdekaan sejati tercipta jika pada sistem, masyarakat, penguasa menganut yang namanya moralitas pada setiap tempat yang ada.
Pembacaan Proklamasi RI kini hanyalah semboyan belaka.
Penulis: Kasdir Maulana (Kader PMII/Mahasiswa)
Kenapa demikian, karena masih banyak bentuk penindasan baik melalui sistem politik, budaya, kedudukan yang di miliki sebagian penguasa. Masyarakat sedikit percaya pada penguasa karena penguasa lebih mengutamakan kepentingan pribadi, kelompok di bandingkan kepentingan masyarakat, dan lagi para elit politik lebih sibuk bertarung di bandingkan memerhatikan masyarakat yang kelaparan, penduduk pedalaman miskin ilmu dan buta teknologi.
Penduduk pedalaman di larang pintar atau cerdas karena para kaum elit sangat khawatir jika tidak ada lagi di jadikan budak di rana kekuasaan mereka. Tanpa memikirkan nasib bangsa dan regenerasi, kaum elit lebih memikirkan perut buncinya dan regenerasi mereka dengan memakai sistem dinasti yang berkedok nepotisme.
Selama masih banyak penderitaan dan KKN di bangsa Indonesia, maka tidak akan bisa merdeka 100%, melainkan indonesia hanya merdeka secara formalitas dalam bentuk pengakuan negara lain. Di Parepare masih belum maksimal tatanan atau penataan pemerintahannya karena masyarakat pernah berkata bahwa pemimpin dan wakil pemimpin tidak pernah jalan berdua atau beriringan dalam membangun parepare.
Bangsa yang merdeka dan kemerdekaan sejati tercipta jika pada sistem, masyarakat, penguasa menganut yang namanya moralitas pada setiap tempat yang ada.
Pembacaan Proklamasi RI kini hanyalah semboyan belaka.
Penulis: Kasdir Maulana (Kader PMII/Mahasiswa)
Post a Comment