OPINI: RAWAT BUMI MASSENREMPULUKU

OPINI - Kesekian kalinya kekaguman yang tak terbendung oleh seorang pemuda kepada Bumi yang dikenal Massenrempulu, bumi yang ramah dengan alamnya yang bersahabat menyapa dan berkenalan dengan pemuda itu dan menyambut sang pemuda dengan Indahnya pemadangan yang sangat memanjakan mata.

Meskipun perkenalan pertama dengan bumi Massenrempulu harus dibumbui dengan dinginnya angin sampai-sampai menusuk ketulang belulang, membelai dengan air yang super dingin membuat si pemuda itu harus beradaptasi dan berusaha menyesuaikan dengan jamuan si Bumi Massenrempulu itu , di malam hari harus bersenda gurau dengan seorang teman yang bernama "dingin" sehingga malam pertama sang pemuda harus begadang sampai larut malam menemani gurauan si "Dingin" tadi.

Jamuan tak berhenti disitu saja! Sang pemuda kembali di sodorkan jamuan dipagi hari dengan embun dan kabut yang tebalnya tak terkalahkan dan itulah kali pertama sang pemuda menanamkan rasa kekaguman kepada bumi Massenrempulu.

Tadi pagi pemuda dan teman poskonya melakukan Bakti Sosial dan kekagumannya kembali bertambah melihat masyarakat yang penuh akrabnya , sangat ramah dan murah senyum menyambut pemuda dan teman poskonya tanpa mempermasalahkan bahasa dan budaya yang berbeda. Sungguh membuat pemuda itu sangat bahagia.

Sang pemuda berharap semoga bumi massenrempulu tetap berdiri kokoh ditengah pusaran globalisasi yang penuh dengan eksploitasi dan pemanfaatan alam, penebangan pohon secara liar, pengerokan dimana-mana dan semoga kedepannya bumi massenrempulu tetap seperti ini menyapa dan menyambut sang pemuda dengan dingin, pemandangan yang hebat, angin yang sepoi, tumbuhan yang hijau, serta masyarakatnya yang ramah.

Bukan Sapaan dengan panasnya yang membakar, polusi udara yang menyengat, penyakit yang membahayakan, tandusnya pegunungan serta serta gersangnya tumbuhan!!!

Harapan seorang pemuda Bernama Darussalam

Mari merawat bumi massenrempulu .. Tana Rigalla Tana Riabbusunggi.

Penulis: Darussalam (Mahasiswa/Kader PMII)