MANTAP!!! KOPRI PMII UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG, SABET JUARA DI KANCA INTERNASIONAL
MALANG, AJATAPPARENG NEWS – Dinda Asri yang lahir pada tanggal 03 Oktober 1994, dengan dua sahabatnya Donny Ramadhan dengan Faturrahman Utomo sukses mendapat gelar juara pada kompetesi Harvard National United Nation ke-63, Boston, Amerika Serikat.
Donny Ramadhan dari Fakultas Kedokteran Gigi dan Faturrahman Utomo dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mereka berdua mengambil posisi Donny sebagai CEO sedangkan Fathurrahman sebagai Finance Planning dan Dinda sendiri sebagai Publik Relation.
Dinda salah satu kader PMII Universitas Brawijaya Kota Malang, Jawa Timur, salah satu peserta dari ratusan delegasi Perguruan Tinggi dari berbagai negara. Dirinya membawa Sosial Venture Challenges on Resolution Project atau Project tekhnologi terbarukan berupa Dental Magic Box (Dentmox).
"Project itu ditujukan lebih kepada bidang medis untuk para dokter gigi," ujar Dinda, Senin (20 Februari).
Projek itu di latar belakangi oleh pemberian layanan kesehatan yang belum merata di daerah-daerah pelosok di Indonesia.
"Di daerah-daerah pelosok masih sangat banyak yang belum terjamah oleh adanya fasilitas dokter gigi ini yang dikarenakan oleh beberapa faktor," ungkapnya Dinda.
Dalam kompetisi, Dinda membawa prototype dan sudah diperlihatkan di video sehingga meyakinkan para dewan juri untuk menjadi pemenang dalam kompetisi internasional bergengsi tersebut.
"Kami membuatnya karena proses pembuatan alat projectnya memang memakan waktu dan biaya yang tak sedikit, jadi untuk menuju hasil akhir masih ada beberapa uji lab dulu untuk memastikan alatnya berfungsi atau tidak," jelasnya ini.
Manfaat dari alat medis tersebut, jelas Dinda, tidak selalu harus bersentuhan langsung dengan objeknya, namun dapat melalui berbagai media salah satunya penciptaan teknologi yang memudahkan profesi dokter gigi.
"Jadi target utama kita kedepan dengan alat ini bisa menjangkau daerah rural dan terpencil sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa dimaksimalkan," pungkasnya.
Kompetisi tersebut sudah menjadi ajang tahunan Harvard University. Dalam kesempatan tersebut, Universitas Brawijaya dipercaya menjadi peserta karena sudah empat kali turut berpartisipasi. Di tahun ini, mahasiswa-mahasiswa terbaiknya itu mempersembahkan gelar sebagai pemenang.(*)
Donny Ramadhan dari Fakultas Kedokteran Gigi dan Faturrahman Utomo dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mereka berdua mengambil posisi Donny sebagai CEO sedangkan Fathurrahman sebagai Finance Planning dan Dinda sendiri sebagai Publik Relation.
Dinda salah satu kader PMII Universitas Brawijaya Kota Malang, Jawa Timur, salah satu peserta dari ratusan delegasi Perguruan Tinggi dari berbagai negara. Dirinya membawa Sosial Venture Challenges on Resolution Project atau Project tekhnologi terbarukan berupa Dental Magic Box (Dentmox).
"Project itu ditujukan lebih kepada bidang medis untuk para dokter gigi," ujar Dinda, Senin (20 Februari).
Projek itu di latar belakangi oleh pemberian layanan kesehatan yang belum merata di daerah-daerah pelosok di Indonesia.
"Di daerah-daerah pelosok masih sangat banyak yang belum terjamah oleh adanya fasilitas dokter gigi ini yang dikarenakan oleh beberapa faktor," ungkapnya Dinda.
Dalam kompetisi, Dinda membawa prototype dan sudah diperlihatkan di video sehingga meyakinkan para dewan juri untuk menjadi pemenang dalam kompetisi internasional bergengsi tersebut.
"Kami membuatnya karena proses pembuatan alat projectnya memang memakan waktu dan biaya yang tak sedikit, jadi untuk menuju hasil akhir masih ada beberapa uji lab dulu untuk memastikan alatnya berfungsi atau tidak," jelasnya ini.
Manfaat dari alat medis tersebut, jelas Dinda, tidak selalu harus bersentuhan langsung dengan objeknya, namun dapat melalui berbagai media salah satunya penciptaan teknologi yang memudahkan profesi dokter gigi.
"Jadi target utama kita kedepan dengan alat ini bisa menjangkau daerah rural dan terpencil sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat bisa dimaksimalkan," pungkasnya.
Kompetisi tersebut sudah menjadi ajang tahunan Harvard University. Dalam kesempatan tersebut, Universitas Brawijaya dipercaya menjadi peserta karena sudah empat kali turut berpartisipasi. Di tahun ini, mahasiswa-mahasiswa terbaiknya itu mempersembahkan gelar sebagai pemenang.(*)
Post a Comment