ESAI: Catatan Kritis Rakornas DDI Jilid II - Birukuning News

ESAI: Catatan Kritis Rakornas DDI Jilid II

ESAI - Diera keterbukaan seperti saat ini, opini dan gagasan rasanya abash saja dituangkan dimedia manapun selama itu tidak melanggar norma dan kepatutan. Oleh karna itu, opini kiranya bias menjadi media komunikasi bagi semua. Opini juga kiranya menjadi karang bagi derasnya arus ombak yang kuat, atau menjadi batu kali bagi arus sungai yang deras. Namun menjadi seperti ikan yang tidak tergarami meski hidup di air tawar adalah pilihan yang bijak.

Bagi sebuah organisasi, dinamika dan konflik adalah bumbu yang justru akan menjadikannya mantap. Seperti syair lagu Inul Daratista, “dangdut yang tanpa goyang, akan terasa kurang nikmat, kurang sedap”. Dengan catatan, dinamika dan konflik itu mampu dikelola sebagaimana orchestra yang mengkhasilkan sinfoni nada yang indah. Dinamika dan konflik Bukanlah “madu ditangan kanan dan racun di tangan kiri” yang musti dipilih dan diperselisihkan.

Pada prinsipnya, semakin berdinamika dan berkonfik sebuah organisasi, juga mencerminkan semakin progresif perkembangan organisasi tersebut. Demikianlah bagi organisasi besar sekelas Daru da’wah wal irsyad (DDI).

Beberapa hal yang penting untuk dimaklumi saat ini adalah bahwa vase dinamis yang dialami DDI saat ini adalah vase yang niscaya. (Semua organisasi besar pernah mengalaminya) Tahapan ini diyakini bukannya akan menjadikan DDI lemeh, namun sebaliknya, justru akan menjadikan DDI semakin tangguh dan kokoh.

Seperti sebatang pohon, yang semakin akarnya menemukan batu, berarti semakin dalam ia menghujam ke bumi, atau semakin batangnya diterjang badai, berarti semakin tinggi pucuk dan rantingnya menjulang ke langit. Mungkin akan ada cabang dan rantingnya yang lapuk atau retak, namun secara keseluruhan tidaklah kita seharusnya skeptic dan menilai negative bahwa seluruh pohon akan mati. Atau mungkin ada satu atau dua buah yang busuk, namun tidak seharusnya kita skeptic dan berkesimpulan bahwa regenasi telah rusak dan tidak akan tumbuh generasi baru yang lebih tangguh dan lebih baik. Demikianlah DDI hari ini.

Untuk itu, Rapat Kerja Dan Kordinasi Nasional yang akan dilaksanakan di Pondok Pesantren Manahilil Ulum DDI Kaballangan, Kecamatan Duampanua Kabupaten Pinrang, mendatang, kiranya menjadi ajang silaturahmi Nasional seluruh insan pengabdi dan anak-anak ideologis panrita Bugis, serta sebagai saluran gagasan untuk kemajuan keummatan dan kebangsaan.

Kue besar untuk pesta besar

PB DDI sebagai pilar puncak penentu kebijakan strategis DDI, memiliki posisi penting dalam menentukan arah dan pencapaian organisasi, untuk itu, sudah seharusnya PB DDI dalam RAKOR-RAKERNAS kali ini mendorong penetapan agenda-agenda strategis dan RENSTRA (Rencana Strategis) yang lebih praktis-sistematis, serta berskala local, nasional, regional dan global. Tidak hanya melulunya berkutat pada agenda-agenda local sektoral yang bersifat sempit dan telah kadaluarsa.

Maka untuk itu, beberapa tinjauan kiranya dapat dipertimbangkan, diantaranya; Ditingkat local, PB DDI dan seluruh prangkat administertifnya, diharapkan mampu ningkatan kualitas lulusan pendidikan disemua level. Salah satunya, dalam bidang pendidikan, dengan kembali menghidupkan tradisi berbahasa asing yang saat ini terasa hilang. Selain itu, DDI juga diharapkan mampu memplopori pengajaran dan pembelajaran “Pendidikan Multicultural dan Cross-Cultural Study” disemua level pendidikannya, sebagai respon strategic DDI dalam menghadapi pemberlakuan kerjasama antar negara ASEAN atau yang lebih popular dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Ditingkat nasional, PB DDI diharap mampu mendorong organisasi ini lebih berperan aktif dalam mensukseskan agenda-agenda Pembangunan Nasional. Terutama dibidang-bidang yang erat bersangkut dengan Trilogy DDI. Selain itu, dengan berpahamkan bawa “asset terbesar DDI adalah warga DDI itu sendiri”, maka PB DDI juga diharapkan mampu megusahakan penempatan warga DDI yang memiliki kualitas personan untuk menempati sector-sektor public strategis Nasional. Dengan strategi seperti ini, diharapkan mampu mereduksi berbagai potensi konflik dalam batang tubuh DDI. Dan dengan model ini pula, “akan ada kue yang lebih besar yang biasa kita pertengkarkan”.

Ditingkat Regional, bias dipastikan bahwa tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) juga akan menyapu halaman rumah DDI. Kedepan, sector-sector yang menjadi agenda kerjasama regional ini akan mengalir deras. Akan datang tenaga-tenaga professional asing yang merebut sector-sektor strategis dalam lingkungan kerja dan profesi masyarakat kita. Bukan tidak mungkin  masalah ini akan menggerus dan mengeliminasi kader dan warga DDI dari lapangan permainan.

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) sejatinya merupakan peluang besar bagi DDI dan bangsa ini untuk mencapai kemajuan. Dengan catatan, ia mampu merespon positif kebijakan strategis regional ini dengan peningkatan skill dan kualitas sumberdaya manusianya melalui pelatihan dan pendidikan. Maka dengan konsisi ini, PB DDI dalam pertemuan esok, diharapkan mampu “megetuk palu” berbagai rencana strategis yang menyangkut berbagai peningkatan skill, pelatihan dan pendidikan untuk peningkatan kualitas masyarakat DDI secara khusus dan masayarakat indonesia umumnya.

Ditingkat global, agenda-agenda Sustainable Development Goals sudah seharusnya juga menjadi agenda pembahasan di tingkat RAKER-RAKORNAS PB DDI. Dengan mendorong peran dan fungsi aktif organisasi dalam pembicaraan-pembicaraan agenda-agenda global.

Ada banyak agenda global yang biasa ikut didiskusikan dan dimainkan oleh organisasi besar sekelas PB DDI diantaranya, usaha bersama untuk pengentasan kemiskinan dan kelaparan global (End poverty, End hunger) peningkatan kualitas hidup sehat (Good Health and Well-Being), pendidikan yang berkualitas untuk semua (Quality Education), kesetaraan dan keadilan gender (Gender Equality) keadilan dan kedamaian global, dan ratusan agenda global lainnya.

Kami percaya, bahwa RAKER-RAKORNAS PB DDI mendatang adalah implementasi dari keberkahan do’a dan munajad para Anregurutta, dan kami percaya, bahwa pertemuan mendatang akan menghasilkan putusan-putusan yang berkualitas sebagai guideline bagi pengembangan DDI dan seluruh warga addariyah secara keseluruhan.

Minallahil Musta’an Wa Ilayhi Tiqlan

Penulis: Nur Khaliq (Ketua Umum PP IMDI)

Tidak ada komentar