Menko Polhukam: HTI Dibubarkan Kok Dibela
Doc. Arrahmahnews.com |
JAKARTA – Menko Polhukam Wiranto mengatakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dibubarkan karena menyimpang dari nilai-nilai pancasila. Apalagi, HTI pernah menyampaikan perjuangannya tidak sesuai dengan demokrasi, dan NKRI.
“Kemarin saya bubarkan HTI, jelas-jelas kok pidatonya nggak cocok dengan demokrasi, nggak cocok dengan nasionalisme, nggak cocok dengan NKRI pidatonya jelas dimana-mana,” kata Wiranto saat memberi pembekalan para Rektor, Ketua, Direktur dan Koordinator Kopertis Perguruan Tinggi di kantor Kemenhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (26/07.
Acara ini dihadiri 111 peserta terdiri dari Koordinator Kopertis Wilayah I sampai XIV sebanyak 14 orang dan perwakilan rektor, ketua, direktur perguruan tinggi dari seluruh Indonesia sejumlah 97 orang.
Meski HTI sudah dibubarkan, Wiranto mengaku heran masih ada beberapa masyarakat yang mendukung organisasi tersebut. Wiranto juga menyinggung adanya anggapan jika pemerintah tidak mempunyai kemanusiaan terhadap pembubaran HTI tersebut. (Baca juga: Diduga Kader HTI, Anggaran Pramuka Ditahan!)
“Dibubarkan kok dibela, dibela karena pemerintah tak berperi kemanusiaan, ya enggak apa-apa hak mereka. Tapi saya heran saja enggak komplain, kalau begini gimana perlu ada kesadaran bela negara,” kata Wiranto.
Menurut Wiranto, kesadaran bela negara harus ditingkatkan agar ancaman radikalisme, narkoba hingga terorisme bisa diselesaikan. Seharusnya bela negara harus dipraktekkan dalam kehidupan masyarakat agar ancaman tersebut. (Baca juga: Kemendagri Larang Pengibaran Bendera Dan Kegiatan HTI)
“Setiap masuk kampus, saya Indonesia, saya pancasila, masuk pesantren saya bela Indonesia, saya pancasila. Turun dari angkot saya Indonesia, saya pancasila, kalau begitu terus akan mengalir dan kita ingat terus,” ujar Wiranto.
Sumber: arrahmahnews.com
“Kemarin saya bubarkan HTI, jelas-jelas kok pidatonya nggak cocok dengan demokrasi, nggak cocok dengan nasionalisme, nggak cocok dengan NKRI pidatonya jelas dimana-mana,” kata Wiranto saat memberi pembekalan para Rektor, Ketua, Direktur dan Koordinator Kopertis Perguruan Tinggi di kantor Kemenhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Rabu (26/07.
Acara ini dihadiri 111 peserta terdiri dari Koordinator Kopertis Wilayah I sampai XIV sebanyak 14 orang dan perwakilan rektor, ketua, direktur perguruan tinggi dari seluruh Indonesia sejumlah 97 orang.
Meski HTI sudah dibubarkan, Wiranto mengaku heran masih ada beberapa masyarakat yang mendukung organisasi tersebut. Wiranto juga menyinggung adanya anggapan jika pemerintah tidak mempunyai kemanusiaan terhadap pembubaran HTI tersebut. (Baca juga: Diduga Kader HTI, Anggaran Pramuka Ditahan!)
“Dibubarkan kok dibela, dibela karena pemerintah tak berperi kemanusiaan, ya enggak apa-apa hak mereka. Tapi saya heran saja enggak komplain, kalau begini gimana perlu ada kesadaran bela negara,” kata Wiranto.
Menurut Wiranto, kesadaran bela negara harus ditingkatkan agar ancaman radikalisme, narkoba hingga terorisme bisa diselesaikan. Seharusnya bela negara harus dipraktekkan dalam kehidupan masyarakat agar ancaman tersebut. (Baca juga: Kemendagri Larang Pengibaran Bendera Dan Kegiatan HTI)
“Setiap masuk kampus, saya Indonesia, saya pancasila, masuk pesantren saya bela Indonesia, saya pancasila. Turun dari angkot saya Indonesia, saya pancasila, kalau begitu terus akan mengalir dan kita ingat terus,” ujar Wiranto.
Sumber: arrahmahnews.com
Post a Comment