Thiago Silva Ungkap Masalah Paris Saint-Germain
AJATAPPAREN SPORT -- Thiago Silva mengungkap perbedaan permainan Paris Saint-Germain antara di leg pertama dan kedua di babak 16 besar Liga Champions kontra Barcelona. Sang kapten menilai skuat Unai Emery kehilangan karakter seperti di pertemuan pertama bulan lalu.
Juara bertahan Ligue 1 Prancis ini di ambang kelolosan setelah mereka mengepak kemenangan telak 4-0 atas Blaugrana di Parc des Princes. Namun di luar dugaan, PSG tampil jauh di bawah bentuk terbaik, dengan hanya merampungkan 183 passing dan mengantungi 35 persen penguasaan serta kebobolan gol cepat Luis Suarez di menit ketiga.
Gol bunuh diri Layvyn Kurzawa sebelum jeda dan penalti Lionel Messi mengubah kedudukan menjadi 3-0 untuk tuan rumah. Meski Edinson Cavani sempat mencairkan ketegangan PSG, namun pada akhirnya pasukan Luis Enrique-lah yang berhak melaju usai Neymar membukukan brace dan Sergi Roberto memastikan kemenangan 6-1 sekaligus mencatatkan comeback paling fenomenal sepanjang sejarah Liga Champions.
“Ini bukan masalah kepercayaan diri,” ucap kapten Silva, yang absen di leg pertama karena cedera.
“Di leg pertama kami main dengan control, kami main bagus, dengan karakter. Kami main dengan pemain yang hampir sama hari ini, dalam atmosfer yang sangat intens, tapi kami tak punya karakter.
“Ketika Anda berusaha memainkan bola dari belakang dan Anda tak bisa, ini lebih menyulitkan. Jadi kami mulai menyapu bola, memberikannya kembali ke Barca dan berusaha bermain dalam serangan balik, tapi kami tak bisa melakukan itu. Ini sulit, ini menyakitkan semua oranh, tapi kami harus tetap tegak.
Juara bertahan Ligue 1 Prancis ini di ambang kelolosan setelah mereka mengepak kemenangan telak 4-0 atas Blaugrana di Parc des Princes. Namun di luar dugaan, PSG tampil jauh di bawah bentuk terbaik, dengan hanya merampungkan 183 passing dan mengantungi 35 persen penguasaan serta kebobolan gol cepat Luis Suarez di menit ketiga.
Gol bunuh diri Layvyn Kurzawa sebelum jeda dan penalti Lionel Messi mengubah kedudukan menjadi 3-0 untuk tuan rumah. Meski Edinson Cavani sempat mencairkan ketegangan PSG, namun pada akhirnya pasukan Luis Enrique-lah yang berhak melaju usai Neymar membukukan brace dan Sergi Roberto memastikan kemenangan 6-1 sekaligus mencatatkan comeback paling fenomenal sepanjang sejarah Liga Champions.
“Ini bukan masalah kepercayaan diri,” ucap kapten Silva, yang absen di leg pertama karena cedera.
“Di leg pertama kami main dengan control, kami main bagus, dengan karakter. Kami main dengan pemain yang hampir sama hari ini, dalam atmosfer yang sangat intens, tapi kami tak punya karakter.
“Ketika Anda berusaha memainkan bola dari belakang dan Anda tak bisa, ini lebih menyulitkan. Jadi kami mulai menyapu bola, memberikannya kembali ke Barca dan berusaha bermain dalam serangan balik, tapi kami tak bisa melakukan itu. Ini sulit, ini menyakitkan semua oranh, tapi kami harus tetap tegak.
Post a Comment