MASALAH FREEPORT DI INDONESIA JADI PERHATIAN DONALD TRUMP
AJATAPPARENG NEWS -- PT Freeport Indonesia tengah dirundung berbagai masalah. Mulai dari pergantian kontrak hingga kepastian investasi di Indonesia.
Alasannya, pemerintah sendiri dinilai mengubah Kontrak Karya (KK) ke Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) secara sepihak. Hal ini dilakukan untuk memastikan Freeport menaati aturan yang berlaku di Indonesia yaitu UU nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara.
CEO Freeport McMoran Richard C Adkerson mengakui masalah Freeport di Indonesia menjadi salah satu perhatian Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Sebab, Freeport merupakan salah satu perusahaan listed di Amerika Serikat.
"Freeport McMoran itu adalah perusahaan listed di AS. Di dalam Fortune 500, Freeport menduduki peringkat 155. Perusahaan terbesar untuk memproduksi copper. Untuk memproduksi 40% copper di dunia dari tambahannya di AS. Salah satu perusahaan yang mempekerjakan paling banyak di selatan AS. Jadi apapun yang terjadi disini akan menjadi perhatian pemerintah AS. Seperti juga Freeport Indonesia, pemerintah mereka juga melihat Freeport sebagai partner yang dinamis," ujar Richard di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (20/2).
Berdasarkan data Freeport Indonesia, PTFI telah investasi di Indonesia sebesar USD 12 miliar dan sedang melakukan investasi sebesar USD 15 miliar guna mengembangkan cadangan bawah tanah. Tak hanya itu, Freeport Indonesia juga telah membangun suatu kegiatan usaha dengan 32.000 tenaga kerja Indonesia.
Berdasarkan KK yang telah dijalankan Freeport sejak 1991, pemerintah Indonesia telah menerima 60 persen manfaat finansial langsung dari operasi perusahaan tambang, seperti dari pajak, royalti, dan dividen yang telah dibayarkan dengan jumlah melebihi USD 16,5 miliar.
Sb: Merdeka.com
Post a Comment